Jumat, 15 Februari 2013 04.53
3
Apakah kau pernah jatuh cinta diam-diam?
Menyukai seseorang tanpa suara. Menatap dari kejauhan. Atau berusaha keras menyembunyikan debar agar tak terdengar?
Diam-diam. Dan parahnya, kau seperti, seolah, merasa, dia juga terlihat menyukaimu. Kau bahkan tak tahu, apakah itu nyata atau semu. Yang kau tahu, kau menyukainya.
***
I think that’s possibly maybe am falling for you.
Jatuh cinta itu sesuatu yang tiba-tiba. Tak perlu rencana. Aku menduga, orang yang berpikir ketika jatuh cinta, sebenarnya bukan jatuh cinta. Ia justru sedang berusaha jatuh cinta, menemukan alasan untuk menyukai. Dan beranggapan, alasannya cukup masuk akal. Something that makes you think, well it’s worth falling in love with them.
Then, I thought, you were not falling.
Kau tidak pernah merencanakan untuk jatuh. Kau juga tak akan bermimpi terpeleset kulit pisang di tengah jalan lalu terjatuh. Semuanya terjadi begitu saja. Begitulah jatuh cinta. seperti terpeleset. Tanpa alasan. Tanpa kau tahu mengapa. Ia mengintai menunggu saat yang tepat dan mungkin saat logikamu lengah. Mendadak kau sadar, ya, kau telah jatuh cinta ketika matamu berkedip.
Aku jatuh cinta kepadanya di [hidden]. Di tengah rintik hujan yang sepertinya enggan untuk turun deras, tapi juga tak mau kalau hanya sekilas.
Aku jatuh cinta kepadanya, tak lebih dari satu kedipan mata. Ketika mata kami saling berserobok tak sengaja saat menunggu hujan reda. Itu hanya sekian detik, namun sampai hari ini, aku masih bisa mengingat bagaimana ujung alis mata kanannya berjengit dan bola matanya berkilat usil.