Sabtu, 12 Januari 2013 23.22
rahne putri said:
Sesekali ingin kucoba menulis harapan di layang-layang.
Kutulis di kertasnya yang tipis,
kurekatkan pada bambu yang menahannya.
Kuterbangkan layangan itu, biar dia berdansa dengan udara.
Swing atau Tango, entahlah.
Benangnya akan kupegang erat,
lalu disaat aku siap, kulepaskan dengan senang hati.
Biarlah layangan harap dan doaku pergi.
Meninggi.
Aku tak tahu kemana angin akan menculiknya.
Apakah layang-layang itu akan tersangkut di awan.
Terlilit pada temali di antara lekuk jejeran tiang listrik.
Sembunyi di ranting pohon yang mulai teranggas benalu.
Atau. . .
Terjatuh diatap rumahmu.
Yang jelas, aku sudah menuliskan inginku di layangan itu.
Semoga terbaca dan aksaranya terselip di iris matamu.
. . . disitu tertulis juga pesan, aku merindumu.
Layang-layangku, jatuhlah di tanah yang kau ingin tuju.