Senin, 16 Januari 2012 04.09
hujan lalu takut
Dear sayang,
Maaf aku telat mengirimnya, semoga waktu surat ini sampai coklatnya sudah habis kamu makan.
Sayaang kapan pulang? Aku takut
Aku selalu takut saat hujan turun. Hanya pertama dan akhirnya. Tapi aku takut. Kapan pulang sayang?
Mendadak kaki ku dingin, masuk kulit. Satu, dua, tiga, empat, tiba-tiba seribu beribu-ibu sampai hampir tua aku kedinginan sampai pulang sampai kamu libur semester. Cepat pulang ya? Kata kamu hampir itu sebentar tapi sekarang aku tahu. Iya, hampir sejengkal saja, sejengkal tapi berkilo-kilo aku tak sampai hati menghitungnya
Sayang, aku takut. Apa kamu masih ingat lembaran kertas-kertas yang baru tahun kemarin kamu titipkan pak pos untukku? Mereka tak cukup hangat tiap kali hujan turun. Siang tadi saat pelajaran di sekolah kaki ku dingin, lagi. Banyak dementor masuk lewat jendela sebelah, banyak sekali. Dingin. Aku takut. Sayang. .
Apa hujan di tempatmu juga seperti ini? Apa kamu juga mendengar petir dari Tuhan? Apa angin hujan di tempatmu juga bergelembung-gelembung? Sayaang cepat pulang
Aku takut.
Yours,
chickenheart
| Hari ke-4 "hujan lalu takut"
Label: #30HariMenulisSuratCinta